Kadang orang merasa jijik apabila melihat ada yang makan dengan tangan(tanpa sendok). Terkesan jorok dan tak tau aturan. Itu karena dia belum tahu hikmah dibalik makan dengan tangan. Padahal ada rahasia hebat dibalik makan dengan tangan. Tak ada sunnah Rosul yang sia – sia. Salah satu sisi dari pola hidup sehat Rasulullah adalah dalam hal kebiasaan beliau makan dan minum. Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, seorang pakar kedokteran dan biofisika, telah menulis kitab yang sangat bagus mengenai rahasia dibalik sunnah Rosullulloh yaitu kitab “at Taghziyah An Nabawiyah, Al ghodza Ad Dawa’ Ad Dawa. Yang telah diterbitkan oleh penerbit Al Mahira dengan judul, ” Pola Makan Rosululloh, Makanan Sehat dan Berkualitas Menurut Al Qur’an dan As Sunnah.
Buku ini memuat petunjuk cukup lengkap mengenai bagaimana Nabi mengatur program diet sehat sehingga kesehatan tubuh terjaga. 20 prinsip penting dari pola makan Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam pola makan kita sehari-hari seperti bagaimana mengatur menu makanan dengan pola makan teratur sehingga hal ini berguna bagi kita yang selama ini makan apa saja hingga menyebabkan obesitas dapat dijadikan sebagai tips diet agar langsing kembali.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْكُلُ بِثَلَاثِ أَصَابِعَ فَإِذَا فَرَغَ لَعِقَهَا
Buku ini memuat petunjuk cukup lengkap mengenai bagaimana Nabi mengatur program diet sehat sehingga kesehatan tubuh terjaga. 20 prinsip penting dari pola makan Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam pola makan kita sehari-hari seperti bagaimana mengatur menu makanan dengan pola makan teratur sehingga hal ini berguna bagi kita yang selama ini makan apa saja hingga menyebabkan obesitas dapat dijadikan sebagai tips diet agar langsing kembali.
Selain itu makan dengan jari tangan adalah juga menjaga kebersihan, katrena tak mungkin makan dengan jari yang berkuku panjag, sedang sebagaimana kita ketahui kuku yang panjang adalah sarang bagi para kotoran.
Jari tangan kita mengandung ezim yang dapat membusukkan mkanan, yang apabila enzim tersebut tercampur sengan air liur akan membuat makanan menjadi mudah dicerna, dan enzim tersebut tidak didapati pada sendok. Akibatnya pencernaan pun menjadi lancar. Jika anda tak percaya, coba masukkan tangan anda pada sayur dan satunya lagi yang tidak terkena tangan. Maka dalam kurun waktu 8 – 12 jam makanan yang terkena tangan akan mudah mebusuk.
Ka’b bin Malik berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْكُلُ بِثَلَاثِ أَصَابِعَ فَإِذَا فَرَغَ لَعِقَهَا
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan 3 jari, dan kalau sudah selesai makan beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)
Mengapa harus 3 jari? Kenapa bukan 4 atau 5. Boleh saja makan dengan 4 atau 5 jari jika kita tak bias.Selain itu hikmah disunnahkannya makan dengan 3 jari juga untuk meringankan kinerja lambung. Makan dengan 3 jari menyebabkan makanan yang masuk kedalam mulut menjadi lebih sedikit, menjadikan makanan yang dikunyah oleh mulut akan lebih lumat dan mudah dicerna oleh lambung. Lambung mencerna makanan secara bertahap dan dalam volume kecil. Kondisi ini memungkinkan sel-sel syaraf untuk memahami situasi kenyang. RNAse, enzim yang dihasilkan tangan terutama oleh tiga jari tersebut (jempol, telunjuk, jari tengah) mempunyai kemampuan mengikat bakteri sehingga menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh. Fakta ilmiah ini dengan jelas memberi pengertian kepada kita bahwa makan dengan menggunakan tiga jari bukanlah cara makan yang salah, “jorok”, dan sejenisnya, tetapi justru akan memperkuat proteksi atau kekebalan terhadap penyakit karena adanya enzim RNAse yang menghambat aktivitas bakteri dalam tubuh.
Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga –dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya– proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode suatu protein.
Enzim proteinase K dapat digunakan untuk menghancurkan protein. Kotoranakibat lisis sel dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Kemudian molekul nuleotida (DNA dan RNA) yang telah dipisahkan dibersihkan dari protein yang masih ada dengan menggunakan phenol. Sedangkan choloform digunakan untuk membersihkan sisa-sisa protein dan polisakarida dari larutan. Enzim RNAase digunakan untuk menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. fungsi RNAse, Selain membersihkan RNA seluler yang tidak lagi diperlukan, RNases memainkan peran kunci dalam pematangan semua molekul RNA, RNA messenger baik yang membawa materi genetik untuk membuat protein, dan non-coding RNA yang berfungsi dalam proses seluler bervariasi. Selain itu, aktif RNA sistem degradasi adalah pertahanan pertama terhadap virus RNA, dan menyediakan mesin yang mendasari untuk lebih strategi canggih kekebalan seluler seperti RNAi.
Enzim proteinase K dapat digunakan untuk menghancurkan protein. Kotoranakibat lisis sel dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Kemudian molekul nuleotida (DNA dan RNA) yang telah dipisahkan dibersihkan dari protein yang masih ada dengan menggunakan phenol. Sedangkan choloform digunakan untuk membersihkan sisa-sisa protein dan polisakarida dari larutan. Enzim RNAase digunakan untuk menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. fungsi RNAse, Selain membersihkan RNA seluler yang tidak lagi diperlukan, RNases memainkan peran kunci dalam pematangan semua molekul RNA, RNA messenger baik yang membawa materi genetik untuk membuat protein, dan non-coding RNA yang berfungsi dalam proses seluler bervariasi. Selain itu, aktif RNA sistem degradasi adalah pertahanan pertama terhadap virus RNA, dan menyediakan mesin yang mendasari untuk lebih strategi canggih kekebalan seluler seperti RNAi.
Makan dengan tangan itu juga lebih higienis, mengapa? Karena kebersihan tangan kita kita sendiri yang tau, dan tangan kita juga tak pernah dipakai oleh mulut selain mulut kita. Hal ini mengurangi resiko tertular penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan kuman disebabkan memakai sesuatu yang sama dengan si penderita. Tentunya sebelum makan kita bersihkan dahulu tangan kita dengan mencucinya terlebih dahulu. Kita sendiri yang dapat menjamin kebersihannya karena kita yang membersihkannya bukan orang lain. Tanganpun tak pernah jatuh seketika setelah dibersihkan, tidak seperti sendok bias saja jatuh sewaktu waktu.
Lain halnya dengan sendok, sendok bisa saja bergonta ganti dan bisa saja pemakai sendok tersebut memiliki penyakit yang kita tidak ketahui. Akhirnya kita pun tertular. Pun sendok tak mesti kita yang mebersihkannya. Bias jadi teman, saudara, istri atau suami. Yang kebersihannya pun kita tak bias menjaminnya.
Selain itu makan dengan 3 jari juga membuat kita jauh dari rasa rakus, lebih santai dan teratur ketika makan, tidak tergesa – gesa sehingga lambung pun tak terlalu “ngoyo” dalam mencerna makanan.
Hikmah lain yang tak kalah penting adalah Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu:
1. makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah,
2. dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong,
3. makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa
4. dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus.”
Kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.
Dari serentetan hikmah diatas, masihkah kita menganggap jorok orang yang makan dengan tangan. Mari kita amalkan sunnah yang ada.