Pada Dasarnya Artikel Ini Dibuat Untuk Menambah Ilmu Dan Dibagikan Secara Gratis!!! Ayoo Berbagi...

INILAH HIKMAH DARI MENAHAN AMARAH YANG JARANG KITA KETAHUI


            Marah adalah luapan rasa jengkel kepada seseorang. Yang tak jarang disertai makian bahkan lebih parahnya lagi sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak selayaknya terucap. Terkadang karena sesuatu hal akhirnya emosi kita jadi terpancing, sehingga tanpa disadari keluarlah amarah itu. Disinilah hikmah dari hadist larangan marah,  seperti yang sudah kita bahas sebelumnya tentu saja ada hikmah dibalik perintah dan larangan Alloh. Disebutkan dalam sebuah hadist:

“Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya seorang laki laki berkata kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam: ” Wasiatkan kepadaku! Nabi bersabda: ” Janganlah engkau marah ” Orang tadi mengulangi berkali kali. Nabi bersabda: ” Janganlah engkau marah ” [HR Al-Bukhori]


            Dalam hadist diatas, Rosululloh mewasiatkan dan menyebutkan larangan marah hingga berkali – kali, juga yak sedikit hadist yang berkenaan tentang marah ini. Mengenai hal ini terlihat betapa pentingnya menahan diri dari marah. Bahkan ada sebuah hadist yang menerangkan bahwa orang yang kuat bukanlah ia yang pandai bergulat, melainkan orang yang kuat adalah orang yang pandai menahan amarahnya.

لَيْسَ الشَّدِيْدُ باِلصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Al Bukhari)

 Rosululloh adalah potret sosok yang sangat penyabar, pemaaf dan tidak menyimpan dendam. Inilah keteladanan yang patut kita tiru. Maka tak heran jika semasa hidup Rosululloh selalu sehat, karena Rosululloh selalu menerapkan pola hidup yang sehat. Apa sebenarnya hubungan marah dengan kesehatan? Berikut diantaranya:

Terhindar dari hipertensi

Penelitian dari University of California San Diego tahun 2012 menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada penelitian itu, 200 relawan diminta memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.

Worthington Jr, Pakar Psikologi di Virginia Commonwealth University AS, mempublikasikan hasil penelitiannya pada 2005 di jurnal ilmiah Explore. Pada penelitian hubungan antara memaafkan dan kesehatan itu ditemukan, sikap memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan. Dengan menggunakan tekonologi canggih, terungkap perbedaan pola gambar otak orang pemaaf dan yang tidak memaafkan. 

Pendapat lain dikemukakan oleh  psikolog Albert Ellis, PhD, saat sedang marah akan terjadi perubahan fisik seperti misalnya, otot yang menegang, detak jantung yang semakin kerap, system pernafasan dan metabolisme seluruhnya siap untuk membantunya melakukan suatu “tindakan” yang diperlukan. Hormon adrenalin akan menjalar ke seluruh pembuluh darah dan darahnya akan mengalir ke bagian otot yang lebih besar dalam tubuh. Tidak heran jika orang yang sedang marah biasanya mempunyai kekuatan yang lebih untuk menyerang sumber yang membuatnya marah, karena memang tubuh mereka siap untuk melakukannya. 

Orang yang tidak memaafkan atau terbawa kemarahan dan dendam ditemukan mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, tekanan darah lebih tinggi, ketegangan otot dan detak jantung.Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Mengurangi Kadar Stress

             Seseorang yang cenderung gampang tersulut oleh amarah lebih rentan terkena stress. Disebabkan oleh ketegangan otot dan tekanan darah menjadi meningkat. Lantas bagaimana untuk menghindarinya, dengan kesabaran dan kasih saying kemudian memaafkan. Tak semua persoalan dapat diselesaikan oleh marah. 

Menyehatkan jantung

Bagi anda yang menyayangi jantung anda, menahan marah dan memaafkan dapat menstabilkan denyut jantung karena beban jantung menjadi ringan. Ketika seseorang marah denyut jantung akan berdegub kencang serta otot – otit jantung menjadi tegang. Inilah yang dapat memicu penyakit lemah jantung. Kerena beratnya beban yang ditanggung olehnya. Prof. Robert Sapolsky, seorang ahli biologi dan neuroscience di Stanford University menggambarkan bahwa perubahan fisik yang terjadi saat seseorang marah akan dapat merusak sistem kardiovaskuler.

Saat seseorang marah, tekanan darah akan meningkat secara mendadak, dan tekanan ini akan dapat merusak jaringan-jaringan lembut arteri (jaringan yang membawa suplai darah ke jantung). Selanjutnya, material-material tubuh dari darah seperti gula, asam lemak (fatty acids) dan lainnya akan mulai menempel pada dinding-dinding arteri rusak tadi. Lama kelamaan, akan terjadi penumpukan material yang menyumbat arteri yang menyebabkan tersendatnya aliran darah dan juga aliran oksigen. Inilah yang disebut atherosclerosis. Dan jika material yang terakumulasi tadi melalui jaringan arteri yang menuju jantung, maka seseorang tersebut akan menjadi “kandidat” baru penderita jantung koroner, dan potensi kerusakan jantung lainnya.

Terhindar dari kanker

Tanpa filsafat hidup ini, manusia tidak akan tenang dalam hidupnya. Penelitian dan kajian terbaru yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan amerika telah membuktikan bahwa problem jiwa menjadi sebab timbulnya penyajik kanker, persis seperti yang terjadi ketika hati goncang menyebabkan penyakit hati, bisul, kepala pusing dan beberapa penyakit lain.

            Karena penyakit kanker sangat berkaitan dengan ketegangan saraf, maka penelitian tersebut juga memberikan nasihat agar anda secara teratur menenangkan saraf dan melakukan relaksasi. Salah satu penelitian terkenal  Alexander Lebovich, dekan fakultas kedokteran di universitas Belgrad menambahkan  “tertawa” membantu menghilangkan ketegangan saraf, saraf yang tegang menyebabkan rasa pusing. Telah terbukti secara ilmiah, bahwa tertawa mengurangi asam lambung dan berkerja seperti benteng yang melindungi diri dari rasa gelisah dan tertekan. Tertawa akan menenangkan saraf dan membawa kepada rasa nyaman dan rileks. Tertawa juga bisa menghilangkan insomnia (susah tidur) dan membuka semua pintu-pintu dengan merendahkan diri melalui iman kepada allah, hokum-hukum dan keputusan-keputusannya, hinga ketegangan meresap ke dalam jiwa yang gelisah.

            Dalam penelitian ilmiah membuktikan, bahwa saraf yang terlalu tegang emosional yang keras membuat bertambahnya hormone-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar vital tertentu sehingga bisa menyumbatkan jalannya system kekebalan tubuh dan menghalangi gerakan sel-sel antibody yang keluar dari system kekebalan sampai pada tujuannya.

            Yang paling membahayakan dari semua itu adalah kemungkinan berubahnya sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker, karena tidak adanya aktivitas normal dari jaringan imunitas. Dari semua itu kita bisa mengetahui hikmah anjuran rasulullah Saw, agar tidak marah dalam sabdahnya “ jangan marah!” kemudian keterangan beliau dari perkataan yang masih global tersebut, “ sesungguhnya marah itu bersumber dari setan dan sesungguhnya setan diciptakan dari api. Sesungguhnya api mati dengan air nah, maka dari itu apabila kalian marah maka berwudhulah.

Mengurangi Penyakit Fisik 

 

           Sebuah studi kecil pada orang dengan sakit punggung kronis menemukan bahwa orang-orang yang berlatih meditasi yang berfokus pada menekan kemarahan bisa mengurangi rasa nyeri.Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center, memaafkan juga dapat menurunkan rasa sakit pada fisik.

Menjadikan awet muda

Ternyata pendapat yang sering dikemukakan orang jikalau sering marah – marah cepat tua adalah benar. Karena ketika kita marah otot yang tertari sangat banyak serta terjadi penegangan pada otot, inilah yang menyebabkan muka terlihat cepat tua. Berbeda dengan orang yang murah senyum dan bersabar, otot terasa rileks dan hanya membutuhkan energy yang sedikit ketika kita tersenyum disbanding marah. 

Maka Rosulullohlah sebaik baik teladan kita, takm ada yang lebih baik darinya, patutlah kita meneladani setiap sunnahnya. Karena sunnah Rosul pasti mengandung hikmah yang besar di dalamnya.


Back To Top