Grammy Award adalah penghargaan bergengsi tingkat dunia. Apa yang istimewa? Salah satu anak bangsa di usianya yang masih sangat muda telah menguir sejarah harum untuk negri ini. Joey Alexander, musisi cilik asal Bali ini, masuk kedalam nominasi Grammy Award dan satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia.
Musisi berdarah Jazz ini mengantongi dua nominasi Grammy Awards 2016 yaitu 'Best Jazz
Instrumental Album' dan 'Best Improved Jazz Solo'. Bocah yang masih
berusia 12 tahun itu bersaing dengan beberapa nama senior seperti
Terence Blanchard, Jimmy Greene hingga Robert Glasper.
Jika anda penasaran bagaimana kepiawaian Joey ini bermain musik pianis, simak vidio berikut:
Anda mungkin terkejut dan tak menyangka di usianya yang masih sangat muda Joey mampu memainkan musik dengan lihainya. Kemampuan ini tentu tak serta merta ada pada diri Joey. Ada sebuah perjuangan Sang Ayah dalam mengajarinya bermain musik. Ayahnyalah yang mengenalkan Joey ini dengan musik Jazz Klasik dan tak jarang pula mengajak anaknya manggung di Bali dan Jakarta. Karena dari seringnya ia berkecimpung di dunia musik maka lahirlah kecintaan dia terhadap musik terutama musik Jazz.
Joey hanya belajar dari mendengarkan musik, awal warna jazz Joey dipengaruhi
oleh musisi-musisi jazz seperti Duke Ellington, Thelonious Monk, Bill
Evans danh John Coltrane. Dia memiliki ketertarikan khusus kepada
pemain-pemain terompet seperti Clifford Brown, Lee Morgan, Miles Davis
dan Wynton Marsalis.
Kendatipun tidak masuk les musik yang mahal dan berkelas. Tak menyurutkan semagat Joey dalam mengalunkan musik. Justru hal inilah yang menjadikan Joey lebih bereksploritas terhadap nada-nada. Dan hal inilah yang menjadikannya mengalunkan nada dari hati yang membawanya melasat ke nasional bahkan sampai tingkat internasional.
Sebelum masuk nominasi Grammy Joey juga telah menorehkan beberapa prestasi. Diantaranya adalah pada usianya yang ke 8 tahun, badan PBB urusan anak-anak UNESCO mengundang Joey
untuk memainkan piano solo di depan ikon musik jazz Herbie Hancock
selagi sang maestro berkunjung ke Indonesia.Joey menarik inspirasi besar dari respon yang antusiastis Herbie terhadap sajian musiknya.
Pada udia 10 tahun, Joey tampil pada festival-festival jazz di Jakarta dan Copenhagen. Dia malah mendapat anugerah improvisasi jazz di Odessa, Ukraina, mengalahkan sekitar 200 profesional jazz dari 17 negara.
Pada 2014, Joey tampil pada ajang jazz bergengsi tingkat dunia di Kota New York di Lincoln Center di Rose Hall, Jazz Foundation of America di Apollo, dan Arthur Ashe Learning Center di Gotham Hall.
Pada 12 Mei 2015, Joey merilis album ‘My Favorite Things’ yang dikeluarkan label musik langganan peraih Oscar, Motema Music.Sampai 11 Februari 2016, mulai dari 12 December nanti, Joey memiliki delapan jadwal tour yang semuanya di Amerika Serikat, mulai dari Carver Theatre di Birmingham, Alabama, sampai Germantown Performing Arts Center di Tennessee.
Pada udia 10 tahun, Joey tampil pada festival-festival jazz di Jakarta dan Copenhagen. Dia malah mendapat anugerah improvisasi jazz di Odessa, Ukraina, mengalahkan sekitar 200 profesional jazz dari 17 negara.
Pada 2014, Joey tampil pada ajang jazz bergengsi tingkat dunia di Kota New York di Lincoln Center di Rose Hall, Jazz Foundation of America di Apollo, dan Arthur Ashe Learning Center di Gotham Hall.
Pada 12 Mei 2015, Joey merilis album ‘My Favorite Things’ yang dikeluarkan label musik langganan peraih Oscar, Motema Music.Sampai 11 Februari 2016, mulai dari 12 December nanti, Joey memiliki delapan jadwal tour yang semuanya di Amerika Serikat, mulai dari Carver Theatre di Birmingham, Alabama, sampai Germantown Performing Arts Center di Tennessee.
Semua berharap Joey dapat mengibarkan Sang Merah Putih di penghargaan Grammy 15 Februari 2016 mendatang.
Tag :
HEBOH