Sebuah keluarga tentunya tak lekang oleh konflik. Penyebabnyapun beragam mulai dari ekonomi. anak bahkan perkara kecil seperti makan atau minum. Namun bukan keluarga namanya jika tanpa konflik. Bahkan keromantisanpun terkadang menimbulkan konflik. Fitrahnya wanita senang dirayu, di bujuk dan dicumbui. Namun kebanyakan lelaki cenderung cuek.
Kata-kata romantis itu hilang seiring bertambahnya usia pernikahan. Seolah pujian itu tak perllu dilontarkan.
"Sudah tua, inget sama umur. Malu dengan anak-anak."
Wanita tak menuntut laki-laki itu merubah wataknmya yang cuek menjadi romatis. Namun lelakilah yang justru harus lebih peka. wanita yang cenderung suka ngambek tandanya ia minta perhatian. Ia ingin dipuji, dirayu dan disapa dengan sapaan kesayangan.
Wanita yang sering di sapa"Sayang" hormonnya beraksi dan menimbulkan rasa senang. Sehingga kadar stressnya menurun. Wanita adalah makhluk yang mudah stress dengan berbagai hal. Namun terkadang kaum lelaki menyepelekan hal sekecil ini, bahkan tak jarang saat marah panggilan-panggilan buruk yang terlontar. Akibatnya keluarga menjadi hambar. Istrinya menjadi enggan bercengkrama dengan suaminya karena sikap suaminya yang cenderung dingin. Jadilah suami tak ubahnya mesin ATM. Yang hanya menyetok kebutuhan ginansial semata. Hal inilah yang memicu perceraian. Wanita tak ingin muluk-muluk, hanya pengertian lelakilah yang ia harapkan. Sapaan halus dan panggilan sayang. Dalam hal ini Rosulullah SAW mencontohkan hal ini dengan memanggi istrinya Aisyar r.a dengan panggilan Khumairah. Beliau tak malu, bahkan didepan para sahabatpun beliau tak canggung. Namun kenapa anda masih malu. Takutkan anda dianggap norak. Lantas bagaimana dengan para oknum yang memamerkan kemesraan mereka disosial media. Bukankah itu lebih norak?
Sering-seringlah sepiring berdua dengan sang istri.Tak perlu makanan mewah cukup makan sehari-hari. Kendati sederhana makan sepiring berdua meningkatkan kasih sayang antara suami dan istri. Realitanya sekarang, suami tak bersyukur dengan masakan istri yang dengan susah payah ia memasaknya. Ia lebih suka jajan diluar tanpa memikirkan istrinya makan apa di rumah" yang penting aku kenyang" inilah awal pemicu konflik yaitu kegoisan suami.
Ajaklah istri anda refreshing. Tak harus keluar kota, tempat-tempat yang indah dan sejuk, tentram. Karena wanita cenderung lebih cepat bosan. Ia lebih membutuhkan hiburan. Lelaki bisa sesuka hatinya kemana saja. Namun wanita yang bersuami tak bisa seenaknya pergi kamana saja. Maka sebagai suami juga harus mengerti hal ini. Ia bukan pembantumu yang hanya mengurus rumah tangga tanpa kau ajak ia menikmati alam sekitar.
Sudahkah anda mencium istri anda hari ini? ciuman dan belaian sayang juga sangat berperan penting dalam membentuk keharmonisan. Wanita amat suka dibelai kepalanya. Dicium keningnya, digenggam tangannya. Dan para suami harus sadar akan hal ini. Jangan gengsi dengan istri sendiri. Pahamilah jika ingin dipahami. Seorang istri dapat menjadi bidadari dan nenek sihir di rumah anda. Tergantung perlakuan anda terhadapnya. Jika anda menyayangi istri anda maka istri anda jauh lebih sayang dari sayang anda terhadap istri anda.
Rumah bukanlah tempat singgah, namun rumah adalah tempat berbagi kasih sayang. Keharmonisan tergantung dengan isi dari rumah tersebut. Ciptakan komunikasi hangat antar keluarga, dan perbanyaklah moment kebersamaan dengan mereka. Jangan terus menerus disibukkan dengan bisnis dan uang saja.
Tag :
KELUARGA
