Kehamilan adalah sesuatu yang diinginkan
oleh setiap pasangan suami istri. Hadirnya sosok anak yang akan meramaikan
rumah mereka tentu sangat dirindukan. Fenomena hamil tentu banyak variasinya,
dari yang bedress hingga semua santap. Tergantung masing-masing. Maka tak
heranlah perjuanan wanita hamil ini dianggap sebagai jihad. Bahkan meninggalnya
dinilai syahid. Nyidam saat hamil adalah ujian bagi para ibu, denagn keadaan
yang sangat lemah bertambah lemah, namun disinilah perjuangan itu. Pertarunga
menyelamatkan sebuah nyawa. Hal ini sebagaimana yang digambarkan dalam ayat Al
Quran:
Allah Ta’ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ
فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14).
Namun kendati keadaan selemah
apapun, bagi para ibu hamil disarankan untuk tetap memperhatikan nutrisi untuk
tubuh dan bayinya. Walau terkadang harus kembali keluar karena mual. Tapi
setidaknya sudah ada yang masuk kedalam perut. Asupan nutrisi juga penting
untuk tumbuh kembang bayi, karena bayi sangat membutuhkan nutrisi dimasa
berkembangnya dari segumpal darah hingga menjadi embrio.
Bagaimana bisa? Penelitian terbaru mengindikasikan
bahwa nutrisi yang kita asup sebelum dan selama kehamilan dapat mengubah gen
janin yang kita kandung. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa nutrisi akan
mempengaruhi seluruh sel dari janin yang sedang berkembang, termasuk sel telur
dan sperma. Hal ini membuktikan kaitan yang erat antara nutrisi yang diasup ibu
dengan faktor genetik yang akan mempengaruhi kehidupan anak dan cucu kita di
masa mendatang hingga 2 generasi.
Pada dasarnya, gen memang tidak dapat diubah, namun
zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan yang masuk ke tubuh kita bisa
mempengaruhi cara kerja gen. Zat-zat tersebut dapat membuat gen tertentu
bekerja sementara gen lain berhenti bekerja. Kira-kira sama seperti saklar yang
bisa menghidupkan dan memadamkan bola lampu.
Penilitian seputar nutrisi ibu hamil dan kecerdasan anak
Pengaruh nutrisi yang diasup ibu sebelum kehamilan
terhadap DNA janin telah dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap para
wanita di pedesaan Gambia. Di sana, perubahan musim berpengaruh besar terhadap
jenis makanan yang disantap. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel 84
wanita yang hamil pada saat musim hujan dan 80 wanita lainnya yang hamil pada
saat musim kemarau mamuncak.
Tes DNA dilakukan pada bayi yang dilahirkan oleh
para wanita ini pada 2 hingga 8 bulan setelah kelahiran. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa nutrisi ibu sebelum kehamilan mempengaruhi DNA bayi
yang akan mempengaruhi kesehatannya di masa mendatang bahkan seumur hidup.
Sebelumnya, sebuah penelitian telah dilakukan untuk
membuktikan pengaruh nutrisi selama kehamilan pada tikus dengan DNA anak-anak
tikus yang dilahirkan. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa nutrisi yang
diasup induk tikus selama kehamilan mempengaruhi warna bulu anak-anaknya. Efek
ini sering disebut dengan efek epigenetik atau efek perubahan gen. Pada
manusia, ditemukan bahwa nutrisi saat hamil dapat mempengaruhi senyawa kimia di
dalam DNA yang disebut metil. Akan tetapi, belum diketahui gen manusia yang
mana saja yang bisa terpengaruh oleh kualitas nutrisi selama masa kehamilan.
Ram B. Singh, seorang ilmuwan dari Polandia
menyebutkan bahwa konsumsi zat-zat tertentu selama masa kehamilan dan sebelum
kehamilan oleh ibu maupun ayah bisa mempengaruhi tingkat kromatin dan mutasi
gen. Zat-zat tersebut memiliki pengaruh positif yang dapat membuat bayi lebih
sehat dan mencegah kecenderungan bayi menderita diabetes dan gangguan
metabolisme. Zat-zat tersebut antara lain asam lemak omega-3, kolin, betain,
asam folat, dan vitamin B12.
Janin sangat membutuhkan asam folat
dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester
pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per
harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan
membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin
terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala),
mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang
belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan,
beras merah dan sayuran hijau.
Selain yang disebutkan ibu hamil juga memerlukan
Tambahan kalori atau energy dibutuhkan selama hamil untuk perubahan metabolism
yang terjadi, cadangan lemak, jaringan payudara, plasenta serta
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan
kalori tambahan mencapai 300 kalori per hari, dibandingkan saat belum hamil.
Kemudian, pada akhir kehamilan diperkirakan butuh 80 ribu kalori lebih banyak
ketimbang sebelum hamil.
Protein juga tak kalah penting sebagai salah satu
nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil. 60 gram. Ini berarti 10 atau 15 gram
lebih tinggi disbanding kebutuhan sebelum hamil. Manfaat protein diantaranya
untuk membentuk jaringan baru, plasenta, mendukung pertumbuhan serta
diferensiasi sel.
Asupan-asupan tersebut sangatlah penting adanya
untuk perkembangan sijanin, kecerdasan dan perkembangan organ-organnya. Bayi
yang terlahir cacat atau kurangnya kinerja organ biasanya disebabkan oleh
kuragnya asupan gizi ketika semasa di dalam kandungan.
Oleh sebab itu, amatlah penting untuk menjaga
asupan nutrisi kita demi tingkat kesehatan yang lebih baik bagi anak dan cucu
kita. Selama kehamilan, perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, gandum utuh,
daging, dan kacang-kacangan yang banyak mengandung zat-zat yang penting bagi
perkembangan DNA janin.
Bila ibu diketahui mengalami kekurangan gizi,
terutama pada trimester pertama, dikhawatirkan berisko mengalami kelahiran bayi
prematur, kelainan pad sistem saraf pusat bayi bahkan kematian janin.
Sementara, kekurangan gizi pada trimester kedua dan ketiga berisiko
menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya.
Masalah yang sering dialami
ibu hamil adalah kekurangan zat besi. Gangguan ini membuat ibu berisiko
mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Sedangkan, kekurangan asam
folat juga dapat menyebabkan anemia di samping kelainan bawaan dan keguguran.
Padahal, tambahan zat besi dan asam folat mudah didapat dari berbagai bahan
makanan.
Jadi, dengan memahami manfaat nutrisi pada ibu hamil, dapat diketahui apakah berisiko mengalami kondisi kekurangan nutrisi atau tidak. Hal tersebut dapat diketahui bila ibu hamil memiliki indeks massa tubuh yag abnormal, berat badan yang abnormal, hamil dala usia terlalu muda, pernah ada riwayat melahirkan premature dan BBLR, mengalami penyakit kronis, kehamilan ganda dan lainnya.
Jadi, dengan memahami manfaat nutrisi pada ibu hamil, dapat diketahui apakah berisiko mengalami kondisi kekurangan nutrisi atau tidak. Hal tersebut dapat diketahui bila ibu hamil memiliki indeks massa tubuh yag abnormal, berat badan yang abnormal, hamil dala usia terlalu muda, pernah ada riwayat melahirkan premature dan BBLR, mengalami penyakit kronis, kehamilan ganda dan lainnya.
Semoga kita sebagai para
wanita dan calon ibu dapat memperhatikan asupan gizi ketika hamil. Raih pahala
yang berlimpah dimasa kehamilan. Karena susah payah ibu yang sedag hamil akan
didoakan oleh para malaikat. Berbahagialah bagi para ibu, hidup dan matinya
berpahala.