Pada Dasarnya Artikel Ini Dibuat Untuk Menambah Ilmu Dan Dibagikan Secara Gratis!!! Ayoo Berbagi...

AYO PERTAJAM OTAK ANDA DENGAN CARA-CARA INI

            Siapa siii yang gak mau punya otak encer, gampang menghapal dan mudah menerima pelajaran,  semua orang pasti mau dong. Bahkan tak sedikit orang tua yang meberikan anakya pelajaran tambahan demi menjadikan anaknya cerdas. Namun terkadang dengan cara ini seorang anak menjadi tertekan dan merasa lelah dalam belajar. Orang tua yang posesif hanya mampu memaksa anaknya, sedang dia sendiri sibuk dengan dunianya. Anak dituntut belajar sedang ia asyik nonton TV, aakah ini adil? Jika orang tua yang baik hendaknya mendampingi anak ketika belajar. Dan jangan membebani anak terlalu susah/ aja k ia bereklplorasi dan penuhi kebutuhan gizinya jikaingin menjadikan anak tersebut cerdas.
            Namun ternyata ada penelitian lain mengenai kecerdasan seorang anak. Yaitu berdzikir, hemz ... apa ya hubungan dzikir dengan kecerdasan? Mari kita simak ulasannya.
Sebelum saya ulas maka saya akan meberikan sebuah ayat Al Quran berkenaan dengan dzikir:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d, ayat 28)
Dari Abu Musa al-Asy’ari, Rasulullah saw bersabda : “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang sudah mati” (HR. Bukhari).
            Bila seseorang  berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat thoyyibah, seperti Subhanallah, Allohu Akbar, Alhamdulillah dan Astaghfirulloh  beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan satu aliran bio-listrik di wilayah saraf otak tersebut.
Bila zikir disebut dilakukan dengan  berulang-ulang kali, aktivitas saraf ini menjadi semakin aktif dan turut menambah tenaga bio-listrik. Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk turut sama aktif.
Dengan i, otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak mulai memahami hal baru, melihat dari sudut perspektif berbeda dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam majalah Scientific American, edisi Desember 1993.
Satu penelitian yang dilakukan di Universitas Washington dan tes ini dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur kadar aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, sukarelawan diberikan satu daftar kata benda. Mereka diharuskan membaca setiap kata tersebut satu persatu dan menghubungkan kata-kata dengan kata kerja yang terkait. Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan aktivitas saraf, termasuk di bagian depan otak dan korteks.
Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.
Ketika daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali meningkat di daerah pertama. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kebugaran otak dan menambah kemampuannya.
Dengan mengucapkan beberapa kalimat berulang kali saja memudahkan kita untuk menghapal, apalagi ini adalah kalimat thiyyibah(kalimat yang baik). Perlu diketahui, otak kita sekitar 80% adalah air, sebagaimana sifat air yang sangat senstif, apabila ia diucapkan kalimat kalimat. Maka perlu adanya kalimat yang bagus yang keluar dari lisan kita, agar otak menjadi semakin baik. Dan menangkap respon positif dari luar. Sebaliknya otak yang sering dipakai untuk mengucapkan kalimat negative ia akan mudah untuk melakukan tindakan negative pula. Dan sebaik baik lantunan adalah latuna yang mengingatkan kita pada Alloh, yaitu dzikir dan membaca Al Quran.

Back To Top