WASPADA PERILAKU SEPELE INI DAPAT TIMBULKAN PERCERAIAN

Memiliki sebuah keluarga yang harmonis tentu dambaan setiap pasangan. Sebagaimana yang terucap dan diulang-ulang oleh para penasihat pernikahan. Keluarga sakinah mawwadah wa roohmah, adalah impian semua orang yang memulai lembaran hidup baru bersama pasangannya.

Namun ada kesalahan yang sesungguhnya sepele, akan tetapi apabila dibiarkan dapat meruncing dan memutuskan tali cinta yang sempat terpintal bertahun-tahun. Sebuah nasihat indah tentang kesalahan yang dianggap kecil tetapi ternyata berakibat fatal. Apa sajakah itu?

Kesalahan Suami

1. Gila Kerja

Memberikan nafkah lahir dan bathin adalah kewajiban mutlak seorang suami sebagai imam dalam keluarga. Namun bukan berarti ia berlepas dari segalanya. Kesibukan dalam mengais rezeki menjadikan suami lupa akan kewajibanya untuk memberi nafkah bathin pada istri. Nafkah bathin bukan hanya urusan tempat tidur saja, namun bimbingan akan pemahaman agama serta kasih sayang juga termasuk nafkah bathin.

Kebanyakan para lelaki lupa jika mendidik anak juga kewajibannya sebagai seorang ayah. Di kepalanya hanyalah bisnis, bisnis dan bisnis dan bagaimana keluarganya tidak kelaparan. Paradigma ini tak seutuhnya salah namun juga tak seutuhnya benar. Karena kita hidup bukan hanya di dunia saja, melainkan alam yang kekal dan abadi yaitu akhirat.

Sempatkan waktu untuk bercengkrama bersama keluarga istri, dan anak anda. Agar terjalin ikatan bathin yang kuat antar keluarga serta menambah pintalan kasih sayang.

2. Kurangnya Rasa Cemburu

Kebanyakan suami sekarang terlalu membebaskan istrinya bergaul dengan lelaki. Menerima tamu lelaki atau temannya tanpa seizinnya dan bahkan membiarkan istrinya pergi bersama lelaki lain yang jelas-jelas bukan mahromnya. Hal ini sering terjadi di dunia intertaiment yaitu dunia hiburan. Yang mana sang suami membiarkan istrinya bekerja di luar dan berbaur dengan banyak lelaki. Bahakan tak jarang juga istrinya dipeluk atau di gandeng lelaki.

Namun anehnya sang suami biasa saja bahkan bangga. Rosulullah SAW mengancam akan hal ini dalam sebuah Hadist:

Dalam sebuah hadits marfu', dari Ibnu Umar Radliyallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ : اَلْعَاقُ لِوَالِدَيْهِ ، وَالدَّيُّوْثُ ، وَرَجْلَةُ النِّسَاءِ

“Ada tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts . . . “ (HR. an-Nasa’i dan lainnya, dishahihkan oleh Al-Albani).

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2013/01/29/22942/suami-dayyuts-celaka-yang-haram-masuk-surga/#sthash.LSmeGyJL.dpuf

Dalam sebuah hadits marfu', dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ : اَلْعَاقُ لِوَالِدَيْهِ ، وَالدَّيُّوْثُ ، وَرَجْلَةُ النِّسَاءِ

Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau ayah yang membiarkan kemaksiatan terjadi dalam keluarganya. Yaitu ketika dia melihat kemungkaran oleh anggota keluarganya, dia hanya diam saja dan tidak merubahnya.

Dan salah satunya adalah hilangnya rasa kecemburuan saat sang istri bersama lelaki non mahromnya.

Kesalahan Istri

1. Dandan Berlebihan di Luar Rumah

Inilah yang sering dilakukan oleh kebanyakan istri sekarang. Yaitu selalu tampil cantik dengan berbagai make up dan parfum saat keluar rumah. Namun penampilannya seperti pembantu saat di dalam rumah. Tak pernah bersolek ataupun memakai baju yang indah di depan suaminya. Maka tak heran jika suami mencari keindahan lain.

2. Acuh Terhadap Kondisi Rumah

Maraknya pembantu rumah tangga menjadikan sang istri malas dan tak peduli dengan kondisi rumahnya. Ditambah jika istri tersebut wanita karier. Anakpun sampai rela di urus oleh babby sitter. jadilah keterikatan bathin anak tersebut pada babby sitter bukan ibunya. Kurangnya perhatian terhadap lingkungan rumah karena padatnya aktivitas di luar rumah juga memicu adanya pertengkaran bahkan perceraian.

Maka sebaik-baik wanita adalah yang berada di rumahnya. Jikalau harus membantu ekonomi keluarga hendaknya bekerjalah yang tetap memperhatikan kondisi anak. Jangan sampai anak terbengkalai dan keluarga berantakan karena istri bekerja.

Wahai para suami istri perceraian memang halal namun hal ini sangat dibenci oleh Allah. Perbaiki diri masing-masing dan saling mengoreksi. Perbanyaklah komunikasi kepada pasangan anda agar masalah menjadi terselasaikan bukan tertumpuk dan menyebabkan perceraian.