Anda tentu sering dilarang oleh
orangtua untuk keluar rumah saat maghrib. Menurut mitos nanti di gondol kolong
wewe haha. Tapi benarkah ini semua hanya mitos? Benarkah jika keluar maghrib
akan di gondol kolong wewe?
Oke ... kalau digondol kolong wewe itu jelas hanya mitos orangtua dulu
untuk menakuti anak-anaknya agar tidak keluar rumah saat maghrib. Namun
menariknya ternyata ini bukan hanya tradisi. Rosululloh telah menyebutkannya
dalam sebuah hadist:
Dalam hadist Nabi
Muhammad SAW bersabda:
“Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat
matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika
matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (Dari Jabir dalam kitab
Sahih Muslim).
Meski caranya yang
berbeda pelarangan keluar rumah diwaktu
maghrib benar adanya. Berdasarkan hadist diatas, ada beberapa hal yang harus
kita lakukan ketika menjelang petang:
1. Menutup
semua pintu dan jendela
2. Melarang
anak untuk keluar rumah
3. Perbanyak
berdzikir
4. Menutup
semua bejana meskipun hanya sebatang lidi.
5. Mengikat
hewan ternak.
Mengapa Rosululloh SAW melarang untuk keluar maghrib?
Mengapa Rosululloh SAW melarang untuk keluar maghrib?
Sebagaimana yang telah
dijelaskan, bahwasannya di waktu maghrib pasukan syetan mulai berpencar. Maka
tak heran jika pada saat seperti ini terkadang anak mendapatkan gangguan,
ataupun kesambet. Pada saat ini juga dilarang tidur karena kan menyebabkan
linglung. Namun ternyata ada juga sebuah riset menakjubkan berkenaan dengan
keluar rumah pada waktu maghrib.
Sebuah buku ilmiah keagamaan karya
Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang
diterbitkan Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan
berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain.
Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang
yang berbeda.
Dalam buku tersebut beliau menjelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah yang biasa disebut mega merah, terkadang waktu ini juga dijuluki tanduk Iblis, maka pada sat seperti ini kita dilarang untuk sholat, tidur dan keluar rumah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong ataupun bejana yang tidak tertutup, berlindung ke rumah kosong dan didalamnya terdapat lukisan bernyawa atau photo dan patung, beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk. Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tameng tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Ataupun tumpukan baju kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.
Anda pasti pernah menemukan beberapa anak menjerit tiba-tiba dan beberapa yang menggelapar dalam tidurnya karena gangguan iblis yag merasukinya saat dijadikan tempat berlindung. Jika kata orang jawa dicolek setan. Hail ini memang benar terjadi karean bayi pertahanannya masih sangat lemah. Maka sebaiknya di saat maghrib seperti ini bayi diperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an. Selain memberikan efek tenang ia juga terhindar dari setan.
Pada waktu maghrib, kita anjurkan untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, karena setan juga data bersembunyi di balik hewan-hewan tersebut. Maka terkadang seseorang mendpati tiba-tiba hewan ternaknya mengamuk di waktu maghrib, hal ini karena setn berhasil merasuki jasad hewan tersebut selanjutnya tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, juga menyepi di suatu temoat yang jarang dikunjungi orang atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut. Karena dikhawatirkan akan mengenai setan atau jin, sehingga menjadikannya marah dan membalas dendam.
Dalam buku tersebut beliau menjelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah yang biasa disebut mega merah, terkadang waktu ini juga dijuluki tanduk Iblis, maka pada sat seperti ini kita dilarang untuk sholat, tidur dan keluar rumah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong ataupun bejana yang tidak tertutup, berlindung ke rumah kosong dan didalamnya terdapat lukisan bernyawa atau photo dan patung, beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk. Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tameng tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Ataupun tumpukan baju kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.
Anda pasti pernah menemukan beberapa anak menjerit tiba-tiba dan beberapa yang menggelapar dalam tidurnya karena gangguan iblis yag merasukinya saat dijadikan tempat berlindung. Jika kata orang jawa dicolek setan. Hail ini memang benar terjadi karean bayi pertahanannya masih sangat lemah. Maka sebaiknya di saat maghrib seperti ini bayi diperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an. Selain memberikan efek tenang ia juga terhindar dari setan.
Pada waktu maghrib, kita anjurkan untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, karena setan juga data bersembunyi di balik hewan-hewan tersebut. Maka terkadang seseorang mendpati tiba-tiba hewan ternaknya mengamuk di waktu maghrib, hal ini karena setn berhasil merasuki jasad hewan tersebut selanjutnya tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, juga menyepi di suatu temoat yang jarang dikunjungi orang atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut. Karena dikhawatirkan akan mengenai setan atau jin, sehingga menjadikannya marah dan membalas dendam.
Sebagai ummat Islam hendaknya di
waktu maghrib ini dipergunakan sebaik-baiknya. Perbanyak dzikir petang serta
menutup semua bejana dengan menyebut nama Alloh. Jaga selalu anak-anak anda
untuk tidak keluar di waktu seperti ini. Inilah bukti kebenaran dari hadist
Rosululloh SAW.